Teknik Geofisika atau Teknik Perminyakan?

Ya.

Itulah kebingungan yang kini melanda banyak sekali di antara keseluruhan 280 mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB angkatan 2008. Memang, selama setahun ini kami menjadi mahasiswa ITB, kami hanya berstatus sebagai mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) di bawah wewenang fakultas, bukan program studi seperti yang terjadi di Universitas Indonesia, dan yang lainnya. Memang sudah ada beberapa mata kuliah yang dikhususkan untuk fakultas kami, tapi tetap saja, kuliah lainnya masih serupa dengan fakultas atau sekolah lain yang ada di ITB untuk angkatan 2008-nya.

Penjurusan atau penentuan program studi akan dimulai semester 3. Apabila orang-orang bersaing ketat untuk masuk jurusan impiannya melalui UMB-UI (2008), SIMAK-UI (2009), atau SNMPTN, sesungguhnya, kami para mahasiswa ITB akan kembali bersaing ketat berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan Ketersediaan Bangku untuk dapat masuk prodi (program studi) favorit.

Tidak ada yang salah dengan sistem ini menurut saya. Yang perlu dipersiapkan adalah mental kita untuk menghadapi tantangan dan ujian yang tak akan pernah berhenti. Betapa sulit sebelumnya saya bayangkan untuk dapat duduk menjadi salah satu mahasiswa ITB. Namun, ternyata, setelah berbangga-bangga menjadi mahasiswa ITB, kita harus bersaing lagi untuk dapat menjadi mahasiswa Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, Teknik Geofisika, atau Teknik Metalurgi (program studi di FTTM).

Ini momok yang terus menerus terjadi di tengah kalangan masyarakat. Sebagian besar masyarakat hanya tahu Teknik Perminyakan dan Teknik Pertambangan. Dan untuk beberapa mahasiswa selain mahasiswa FTTM, prodi-prodi inilah yang dianggap favorit dan lebih baik. Lagi-lagi, tidak ada yang salah dengan pendapat ini. Namanya juga pendapat

PATRA ITB

Sejak kelas 2 SMA, saya mengimpikan untuk bisa kuliah di Teknik Perminyakan ITB. Sehingga, alhamdulillah, akhirnya saya dapat masuk di FTTM. Dengan kata lain, tinggal selangkah lagi untuk mencapai impian saya tersebut. Namun, seiring saya juga dikenalkan dengan adanya Teknik Geofisika dan Teknik Metalurgi, entah mengapa. Semoga ini bukan keplinplanan saya. Selain karena persaingan IP yang begitu ketat, saya tidak lagi melihat Teknik Perminyakan lebih menarik dibandingkan lainnya. Memang, banyak sekali yang mengatakan “Wah, pinter ya, bisa masuk perminyakan”, atau hanya sekedar, “Jaket himpunan minyak keren banget..”.

Jujur, untuk beberapa saat di awal keberadaan saya di ITB, saya sering mengagumi senior-senior yang berada di Teknik Perminyakan –bukan berarti sekarang tidak lagi, tetap mengagumi–. Namun, ketika saya dihadapkan dengan pilihan lain, hati saya terketuk untuk mengetahui ‘apasih Teknik Geofisika?’.

Pemilihan jurusan melalui online website ITB akan ditutup tanggal 22 Mei mendatang. Berarti tinggal 6 hari bagi saya untuk memutuskan berbelok dari impian saya atau tetap berusaha dengan risiko ‘tertendang’ lebih jauh dari impian-impian saya.

TERRA ITB

Sampai hari ini, insyaAllah, saya sudah memutuskan untuk memilih Teknik Geofisika sebagai program studi pilihan saya. Mungkin ini hikmah yang dikehendaki Allah, apabila tidak ada sistem TPB seperti ini, kita tidak akan tau bahwa sebenarnya ada jalan lain yang insyaAllah lebih indah dan baik untuk kita.

Yang ingin saya sampaikan pada tulisan kali ini adalah

Pertama, tidak semua yang kita inginkan bisa terjadi. Kita boleh berusaha sekuat tenaga, tapi pada akhirnya, Allah-lah yang akan menentukan segalanya. Kedua, dengan adanya cara-cara tersendiri yang dipersiapkan oleh Allah untuk kita, kita harus percaya dan yakin bahwa semua itu sudah menjadi pelatihan yang terbaik untuk kita. Betapa sekarang sulit untuk menerima kenyataan dari jalan-Nya, suatu saat kita akan sadari bahwa betapa Allah sesungguhnya menyayangi kita sebagai umatnya. Ketiga, yang menjadi omongan orang lain belum tentu benar. Kitalah yang paling tahu apa yang terbaik untuk diri kita.

Semoga dengan ini saya dan kita semua akan selalu diberikan petunjuk yang terbaik oleh Allah. Belajar ikhlas menerima semua keputusan-Nya. Apapun yang diberikan oleh-Nya, insya Allah, itu adalah yang terbaik untuk saya dan masa depan saya.

Sampai jumpa di dunia perminyakan dan geofisika! 🙂

Sukses.